Minggu, 06 Desember 2015

MAKALAH NILAI-NILAI FISIOLOGI DALAM PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA DIBIDANG KESEHATAN


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pada tahun 1980, WHO mendeklarasikan “Healt For All By The Year 2000” yang isinya menghimbau kepada anggota WHO agar melakukan langkah-langkah pembanguan kesehatan agar kesehatan masyarakat dalam kesehariannya meningkat.
Negara Indonesia dalam menindaklanjuti pernyataan tersebut melalui Sistem Kesehatan Nasional merencanakan suatu pembangunan jangka panjang dalam bidang kesehatan. Rencana tersebut berkembang pada abad XXI menjadi “Menuju Indonesia Sehat 2010” sebagai visi pembangunan kesehatan di Indonesia.
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemauan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Dengan perkataan lain bahwa masyarakat diharapkan mampu berperan sebagai pelaku dalam pembangunan kesehatan dalam menjaga, memelihara, dan meningkatkan derajat kesehatannya sendiri, serta berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya. Untuk dapat mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut, departemen kesehatan RI memiliki visi dan misi.
Visi Departemen Kesehatan yaitu masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat. Visi ini menggambarkan suatu kondisi dimana masyarakat Indonesia menyadari, mau, dan mampu untuk mengenali, mencegah, dan mengatasi permasalahn kesehatan yang dihadapi, sehingga dapat bebas dari gangguan kesehatan akibat bencana, maupun lingkungan dan perilaku yang tidak mendukung hidup sehat. Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, maka misi Departemen Kesehatan adalah membuat rakyat sehat.
Artinya Depkes harus mampu menjadi penggerak dan fasilitator pembangunan kesehatan yang dilaksanakn oleh pemerintah bersama masyarakat termasuk swasta, untuk membuat rakyat sehat, baik fisik, social, maupun mental / jiwanya.
B.     Tujuan
1.      Untuk mengetahui apa saja tujuan dari pembangunan masyarakat dan tujuan masyarakat dalam kesehatan.
2.      Untuk mengetahui pengertian faktor pendukung dan penghambat dalam pembangunan sosial masyarakat.
3.      Untuk memaparkan nilai-nilai fisiologis dari pembangunan masyarakat.







BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian
Pengertian pembangunan kesehatan sendiri adalah pembangunan yang mencirikan masyarakat, bangsa, dan negara yang hidup di dalam lingkungan yang sehat dan berperilaku hidup sehat, serta memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu.
B.     Tujuan Pembangunan Kesehatan
Pembangunan bidang kesehatan diarahkan untuk tercapainya tujuan utama sebagai berikut :
1.      Peningkatan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan.
2.      Perbaikan mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan.
3.      Peningkatan status gizi masyarakat.
4.      Pengurangan kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas).
5.      Pengembangan keluarga sehat sejahtera, dengan makin diterimanya norma keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera.
C.    Strategi dan Program Pembangunan Kesehatan di Indonesia
1.      Pembangunan Nasional Berwawasan Kesehatan
Program nasioanal harus memberikan kontribusi yang positif terhadap kesehatan, yang meliputi :

a.       Pembentukan lingkungan kesehatan
b.      Pembentukan perilaku sehat
Untuk terselenggaranya pembnagunan berwawasan kesehatan hal yang dilakukan adalah sosialisasi, orientasi, kampanye dan pelatihan sehingga semua pihak terkait memeahami dan mampu melaksanakan pembangunan berwawasan nasional.
2.      Profesionalisme
Dilaksanakan melalui penerapan kemajuan IPTEK, serta melalui penerapan nilai-nilai moral dan etika. Pelayanan kesehatan profesional tidak akan terwujud apabila tidak didukung oleh tenaga pelaksanan yang tidak mengikuti perkembangan IPTEK, serta didukung oleh penerapan nilai-nilai moral dan etika profesi yang tinggi.
3.      Jaminanan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM)
Pada dasarnya merupakan penataan subsistem pembiayaan kesehatan dalam bentuk mobilisasi sumber dana masyarakat yang apabila berhasil dilaksanakan akan mempunyai peranan yang besar dalam memepercepat pemerataan dan keterjangakauan pelayanan kesehatan. Agar JPKM terselenggara dengan baik, maka dilakukan sosialisasi, orientasi, kampanye, dan pelatihan untuk semua pihak yang terkait, sehingga konsep dan program JPKM dapat dipahami, selain itu akan dikembangkan peraturan perundang-undangan, pelatihan badan pelaksana JPKM dan pengembangan unit pembinaan JPKM.

4.      Desentralisasi
Untuk keberhasilan pembangunan kesehatan, penyelenggaraan berbagai upaya kesehatan harus berangkat dari masalah dan potensi spesifik daerah. Desentralisasi yang inti adalah pendelegasian wewenang yang lebih besar kepada pemerintah daerah untuk mengatur pemerintahan, yaitu menentukan upaya kesehatan masyarakat yang wajib dilaksanakan oleh daerah.
D.    Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa
Terungkapkan adanya permasalahan kesehatan di desa yang perlu memperoleh pemecahan segera menjadikan pembangunan kesehatan masyarakat desa suatu solusi untuk memecahkan masalah-masalah tersebut. Pembangunan kesehatan masyarakat desa adalah salah satu program pembangunan kesehatan di Indonesia. Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa atau disebut PKMD yaitu program kesehatan yang di tujukan untuk masyarakat di pedesaan dimana dalam proses pelaksanaannya melibatkan warga sekitar. Para warga dapat menanyakan masalah tentang kesehatan yang dideritanya dan mendapatkan solusi-solusi pemacahan masalah tentang kesehatan tersebut serta ikut berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di lingkungannya.
E.     Adapun pengertian-pengertian lain tentang PMKD berikut ini :
PKMD adalah rangkaian kegiatan masyarakat yang dilaksanakan berdasarkan gotong-royong, swadaya masyarakat dalam rangka menolong diri sendiri untuk memecahkan masalah dan memenuhi kebutuhan yang dirasakan masyarakat, baik dalam bidang kesehatan dan di bidang lain yang berkaitan, agar mampu mencapai kehidupan sehata sejahtera.
PKMD adalah kegiatan pelayanan kesehatan yang pelaksanaannya didasarkan melalui sistem pelayanan puskesmas, dimana dalam mengembangkan kegiatan-kegiatan kesehatan oleh lembaga ini diikutsertakan anggota-anggota masyarakat di Pedusunan melalui segala pengarahan untuk menimbulkan kesadaran secara aktif di dalam ikut membantu memecahkan dan mengembangkan usaha-usaha kesehatan di Desanya.
PKMD adalah kegiatan atau pelayanan kesehatan berdasarkan sistem pendekatan edukatif masalah kesehatan melalui Puskesmas dimana setiap individu atau kelompok masyarakat dibantu agar dapat melakukan tindakan-tindakan yang tepat dalam mengatasi kesehatan mereka sendiri. Disamping itu kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan juga dapat mendorong timbulnya kreativitas dan inisiatif setiap individu atau kelompok masyarakat untuk ikut secara aktif dalam program-program kesehatan di daerahnya dan menentukan prioritas program sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat yang bersangkutan.
F.     Tujuan Pembangunan Masyarakat Desa
Didirikannya program PKMD tersebut mempunyai tujuan umum dan tujuan-tujuan khusus yang pastinya dapat menjadikan masyarakat desa lebih baik dalam menyikapi masalah tentang kesehatan yang ada di wilayah mereka.


1.      Tujuan umum
Untuk meningkatkan kemampuan masyarakat menolong diri sendiri dibidang kesehatan dalam rangka meningkatkan mutu hidup
2.      Tujuan khusus
a.       menumbuhkan kesadaran masyarakat akan potensi yang dimilikinya untuk menolong diri mereka sendiri dalam meningkatkan mutu hidup mereka
b.      mengembangkan kemampuan dan prakarsa masyarakat untuk berperan secara aktif dan berswadaya dalam meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri
c.       menghasilkan lebih banyak tenaga-tenaga masyarakat setempat yang mampu, terampil serta mau berperan aktif dalam pembangunan desa
d.      meningkatnya kesehatan masyarakat dalam arti memenuhi beberapa indikator :
1)      angka kesakitan menurun
2)      angka kematian menurun, terutama angka kematian bayi dan anak
3)      angka kelahiran menurun
4)      menurunnya angka kekurangan gizi pada anak balita.
G.    Ciri-Ciri Utama Pembangunan Masyarakat Desa
1.      Kegiatan-kegiatan PKMD didasarkan atas kesadaran masyarakat dan dilaksanakan melalui usaha-usaha swadaya masyarakat berdasarkan gotong-royong yang menggali dan menggunkan sumber dan potensi masyarakat setempat
2.      Setiap keputusan dalam rangka pelaksanaan kegiatan ditetapkan oleh masyarakat sendiri melalui musyawarah mufakat
3.      Pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan oleh tenaga yang berasal dari masyarakat setempat dan dipilih oleh masyarakat sendiri. Tenaga tersebut dipersiapkan terlebih dahulu sehingga pengetahuan sikap dan ketrampilannya sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukan
4.      Bantuan dan dukungan pemerintah yang bersifat lintas program dan lintas sektoral baik dalam bentuk latihan maupun bahan-bahan atau peralatan selalu disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan tidak sampai menimbulkan ketergantungan
5.      Dari berbagai kegiatan masyarakat tersebut minimal ada satu kegiatan yang merupakan salah satu unsur dari unsur “Primary Health Care”

1         
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) adalah rangkaian kegiatan masyarakat yang dilakukan berdasarkan gotong-royong, swadaya masyarakat dalam rangka menolong mereka sendiri untuk mengenal dan memecahkan masalah atau kebutuhan yang dirasakan masyarakat, baik dalam bidang kesehatan maupun bidang dalam bidang yang berkaitan dengan kesehatan, agar mampu memelihara kehidupannya yang sehat dalam rangka meningkatkan mutu hidup dan kesejahteraan masyarakat.
Suatu pendekatan yang diharpkan dapat mengatasi latar belakang permasalahan terhadap :
-          meraja lelanya penyakit-penyakit menular yang banyak menimpa rakyat kecil di pedusunan
-          keadaan under-nurishment yang menyangkut terutama bayi dan balita maupun ibu-ibu dalam masa reproduktif
1.      Tujuan umum
Untuk meningkatkan kemampuan masyarakat menolong diri sendiri dibidang kesehatan dalam rangka meningkatkan mutu hidup.
2.      Tujuan khusus
a.       menumbuhkan kesadaran masyarakat akan potensi yang dimilikinya untuk menolong diri mereka sendiri dalam meningkatkan mutu hidup mereka
b.      mengembangkan kemampuan dan prakarsa masyarakat untuk berperan secara aktif dan berswadaya dalam meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri
c.       menghasilkan lebih banyak tenaga-tenaga masyarakat setempat yang mampu, terampil serta mau berperan aktif dalam pembangunan desa
d.      meningkatnya kesehatan masyarakat dalam arti memenuhi beberapa indikator :
1)      angka kesakitan menurun
2)      angka kematian menurun, terutama angka kematian bayi dan anak
3)      angka kelahiran menurun
4)      menurunnya angka kekurangan gizi pada anak balita
e.       Kegiatan-kegiatan PKMD didasarkan atas kesadaran masyarakat dan dilaksanakan melalui usaha-usaha swadaya masyarakat berdasarkan gotong-royong yang menggali dan menggunkan sumber dan potensi masyarakat setempat.
f.       Pembinaan PKMD yang bersifat lintas sektoral dengan sendirinya merupakan bagian dari Tim Pembina LKMD.
g.      5 program prioritas, yaitu : KIA, KB, Gizi, Imunisasi dan Penanggulangan Diare.
B.     Saran
PKMD merupakan suatu wadah organisasi kesehatan untuk masyarakat dan untuk kepentingan bersama. Maka dari itu pelayanan serta program dari PKMD harus lebih dimaximalkan lagi. Serta penetahuan masyarakat dengan PKMD harus lebih ditingkatkan lagi mengingat PKMD ini juga untuk masyarakat, partisipasi dan peran aktif masyarakat sangat diperlukan.


Daftar Pustaka
Ali,Zaidin (2000) Pengantar  Pelayanan Keperawatn di PUSKESMAS : seri 6 Perawatan Kesehatan Masyarakat, Depok.

Depkes RI (1987) Peran serta Masyarakat , Pusat Pendidikan dan latihan Pegawai,Jakarta.

Effendi , Nasrul (1998) Dasar-Dasar Kesehatan Masyarakat, ed 2 , EGC Jakarta.

Riyadi Slamet (1982) Ilmu Kesehatan Masyarakat : Dasar- Dasar dan Sejarah Perkembangannya, Ed.Revisi,, Usaha Nasional, Surabaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar